Fujitsu telah mulai menguji modul kecerdasan buatan inovatif di grocery store Jepang yang dapat menghasilkan avatar kecerdasan buatan dan menyesuaikan konten promosi berdasarkan perilaku konsumen. Uji coba lapangan dilakukan bekerja sama dengan Retail Synthetic Intelligence Analysis Institute dan berlangsung dari tanggal 3 Agustus hingga 15 Oktober di toko Aruk Mitajiri yang dioperasikan oleh jaringan grocery store Hofu Marukyu di Prefektur Yamaguchi, Jepang.
Solusi kecerdasan buatan ini memanfaatkan kecerdasan buatan generatif dan teknologi penginderaan manusia Fujitsu untuk menciptakan pengalaman berbelanja yang lebih private. Teknologi ini membantu pengecer meningkatkan goal penjualan melalui promosi yang dinamis dan menarik yang merespons sinyal minat pelanggan. Buat avatar dan pesan produk yang disesuaikan sekaligus melindungi privasi pelanggan. Fujitsu berencana untuk merilis solusi tersebut pada tahun fiskal 2023 sebagai bagian dari platform kecerdasan buatannya “Fujitsu Kozuchi” untuk mempercepat pengujian dan penerapan teknologi kecerdasan buatan perusahaan.
Dalam lingkungan ritel saat ini, konsumen menjadi semakin selektif dan pengecer berada di bawah tekanan untuk beralih dari strategi pemasaran tradisional. Kebutuhan akan pengalaman menarik dan ramah konsumen kini semakin besar. Kemajuan teknologi terkini kini memungkinkan penggunaan teknologi berbasis kamera untuk menganalisis perilaku pelanggan di dalam toko dan kebiasaan berbelanja. Namun, biaya dan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menyediakan layanan pelanggan dan konten promosi yang tepat waktu masih menjadi hambatan bagi inisiatif pemasaran.
Modul AI baru dari Fujitsu mengatasi tantangan ini dengan meningkatkan pengalaman pelanggan melalui kemampuan pembuatan konten dan teknologi “Actlyzer”. Teknologi Actlyzer menganalisis gerak tubuh dan gerakan pelanggan berdasarkan information kamera. Dalam perkembangannya, Fujitsu memanfaatkan keahlian pemasaran dari tim peneliti yang dipimpin oleh Naoto Onzo, direktur Institut Pemasaran dan Komunikasi Universitas Waseda Jepang.
Modul kecerdasan buatan dapat menyesuaikan konten promosi berdasarkan perilaku masing-masing pelanggan, menganalisis isyarat seperti membungkuk ke arah tampilan toko atau mengambil produk. Kemudian memberikan konten yang paling sesuai dengan minat individu, menciptakan pengalaman belanja yang sangat menarik dan private.